Kamis, 03 Januari 2013

Praktikum ke RPH



I.    PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Ternak potong merupakan salah satu penghasil daging yang memiliki nilai gizi serta nilai ekonomi yang tinggi. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan konsumsi daging di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Peluang usaha beternak sapi potong sangat menjanjikan karena dengan melihat meningkatnnya permintaan bahan makanan yang berasal dari hewan sebagai sumber protein hewani khususnya daging. Dengan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sebagai pendukung peluang usaha beternak sapi potong. Peluang tersebut membuat para pengusaha besar maupun kecil berlomba-lomba untuk mencari keuntungan dari berternak sapi potong.
Pertumbuhan ternak potong meliputi pertumbuhan pre natal dan post natal. Pertumbuhan pre natal adalah pertumbuhan yang terjadi atau berlangsung di dalam kandungan induk dan pertumbuhan post natal adalah pertumbuhan yang terjadi atau berlangsung mulai ternak dilahirkan sampai mati. Fase pertumbuhan pada umur pedet, cempe atau genjik berbeda dengan fase pertumbuhan pada ternak muda dan dewasa.
Pemotongan sapi dilakakukan di Rumah Potong Hewan  karena untuk menstandarisasi daging yang akan dikonsumsi. Dengan proses pemeriksaan kesehatan ternak sebelum di potong dan pemberian cap bahwa daging telah melewati pemotongan di Rumah Potong Hewan. Dan proses pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan dilakukan oleh petugas yang terampil, menggunakan semi modern, sehingga mampu memotong puluhan ternak saat waktu pemotongan. Walaupun begitu, petugas tetap memegang kendali penuh atas proses pemotonganya. Dari Rumah Potong Hewan yang dikunjungi, bisa diketahui bagaimana standar pelaksanaan pemotongan yang baik, untuk kemanan pangan from stable to table.

B.     Tujuan
a.       Proses pemotongan di RPH bertujuan agar mahasiswa mengetahui dan memahami tahapan-tahapan proses pemotongan secara baik dan benar., dan mahasiswa dapat menjelaskan produk hasil pemotongan berupa karkas dan non kartkas, serta menghitung secara ekonomi dari usaha pemotongan ternak tersebut.
b.        Praktikum pengamatan proses pemotongan ternak sapi untuk mengetahui sejauhmana pemotongan yang dilakukan di RPH sudah memenuhi persyaratan apa belum.
c.       Untuk memahami kualitas daging sapi yang dihasilkan sehat atau tidak.

C.   Waktu dan Tempat
a.       Praktikum pengamatan pemotongan di RPH dilaksanakan pada hari Selasa 01 Januari 2013.
b.      Presentase Laporan hasil kegiatan praktikum Pengamatan Pemotongan Sapi yang dilaksanakan di Kampus STPP  pada hari kamis, 03 Januari 2013.


III.     MATERI DAN CARA KERJA

A.      Materi
Yang diamati yaitu; mengetahui jenis atau bangsa ternak yang dipotong, umur, Bobot badan, lingkar dada dan proses pemotongan.
B.       Alat dan Bahan yang digunakan
a.    Pakaian praktikum
b.    Sepatu kandang
c.    Pita ukur
d.   Alat tulis
e.    Buku praktikum
f.     Kamera digital
g.    Ternak potong sapi
C.      Cara Kerja
1.        Memperkenalkan diri kepada petugas setempat.
2.        Mengamati ternak yang digunakan untuk kegiatan praktikum
3.        Mencatat identitas ternak yang bersangkutan.
4.        Mengukur statistik vital ternak meliputi lingkar dada, panjang badan dan tinggi badan.
5.       Menilai karakteristik fisik atau performan untuk mengetahui kondisi gemuk, sedang atau kurus dari ternak tersebut.
6.        Mengamati proses pemotongan dan mencatat waktu setiap tahapan pemotongan.
7.        Menimbang dan mencatat bobot karkas dan non karkas yang dihasilkan.
8.        Mengabadikan proses pemotongan dan produk yang dihasilkan dengan kamera.
9.        Menghitung analisis ekonomi dari usaha pemotongan tersebut.
10.    Meminta pengesahan atau persetujuan dari asisten pendamping pada saat selesai praktikum.
11.    Mohon diri kepada petugas setempat
12.    Meninggalkan tempat praktikum dengan tertib.





IV.     HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
             Pengenalan Bangsa Ternak Potong
Materi Ternak Sapi Simental
a.      Identitas ternak  sapi diamati nama pemilik Suryadi, bangsa ternak Sapi jantan Simental, dengan kondisi gemuk dengan berat badan 473 kg, ukuran lingkar dada 180 cm dan berumur 6 bulan.
b.       Ciri-ciri tubuh ternak yang diamati
Warna kulit/ bulu cokelat putih, bentuk muka datar, bentuk tanduk lurus ke atas, bentuk kuku genap, bentuk telinga lurus ke samping, ekor panjang, postur tubuh gemuk.
c.      Ternak yang diamati dapat dilihat pada gambar  (Terlampir)
d.       Penjelasan petani mengenai ternak yang diamati
Sapi dibeli petani pada umur 8 bulan dengan harga Rp. 8.000.000, dan dipelihara selama
2 tahun.
e.         Tahapan proses pemotongan
1.      Viksasi yaitu pelepasan ikatan dikandang sampai proses siap pemotongan dengan waktu 5 menit
2.      Penyembelihan dengan waktu 10 menit
3.      Penegeluaran darah selama 3 menit
4.      Pemisahan kepala dan dengkil (lipatan lutut kebawah) selama 1 menit
5.      Pengulitan selama 5 menit

f.      Perlakuan Setelah Pemotongan
              Hati, jantung dan limpa diperiksa apabila terdapat cacing hati akan segera dimusnahkan dengan cara dibakar atau direbus untuk pakan ikan. Jika tidak terdapat cacing hati langsung distempel. Hal ini bertujuan bahwa sapi tersebut telah masuk ke Rumah Potong Hewan dan langsung dipasarkan.
 
g.      Penimbangan Organ-Organ Tubuh Setelah Pemotongan
Berat karkas yaitu 290 kg dengan harga Rp 63.000 Jumlah harga Rp 18.270.000




Tidak ada komentar:

Posting Komentar