Makalah Seminar Proposal Pkl II
DI KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN PONTIANAK
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Oleh
Rusyanti
NIRM :
06.24.10.386
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Ir. Sri Rahayu,
MM Dr.
Joko Daryatmo, S.Pt, MP
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Praktik Kerja
Lapang II untuk jenjang penyuluh
pertanian pelaksana ini, mahasiswa
diarahkan untuk melaksanakan penyuluhan tingkat kecamatan dan Monitoring Evaluasi Penyuluhan Pertanian
(MEPP), melaksanakan tugas rutin penyuluh pertanian tingkat pelaksana dan melaksanakan seminar
laporan hasil PKL sebagai penyuluh
pertanian tingkat pelaksana.
Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan
Barat merupakan wilayah terpilih untuk pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapang II, karena
wilayah ini dianggap cukup potensial untuk pengembangan Pertanian dan
Peternakan yang berbasis agribisnis. Pada wilayah Pelaksanaan PKL II ini terdapat permasalahan yang ada dalam masyarakat tani, diantaranya yaitu pemanfaatan
limbah ternak yang dirasa masih perlu ditingkatkan agar dapat dimanfaatkan
secara optimal, untuk menambah pendapatan peternak dan mengatasi pencemaran
lingkungan, Selain itu pengembangan
pola pertanian organik khususnya tanaman hortikultura
juga mulai dikembangkan oleh petani
melalui bimbingan instansi terkait. Hal ini pula yang melatar belakangi mahasiswa untuk menindak lanjutinya
melalui Praktik Kerja Lapang II Penyuluh
Pertanian Pelaksana.
Disampaikan
dalam rangka seminar Proposal PKL I pada tanggal Mei 2012 di STPP Magelang Jurusan Penyuluhan
Peternakan
B. Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Lapang
adalah:
1. Untuk melaksanakan tugas rutin Penyuluh
Pertanian tingkat pelaksana dalam penyebaran ilmu pengetahuan, teknologi
(Iptek) dan pemberdayaan kelompok tani.
2. Untuk bisa melaksanakan apa yang akan dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas dan materi yang
diembannya dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan nyata
dilapangan.
3. Monitoring Evaluasi Penyuluhan Pertanian
(MEPP).
C. Manfaat
Manfaat Praktik adalah:
1.
Dapat menyelenggarakan penyuluhan pertanian di kecamatan (lokasi) Praktik sampai pelaksanaan penyuluhan
dan melaksanakan tugas-tugas rutin sebagai penyuluh pertanian pelaksana, dapat menguji dan
meningkatkan kemampuannya dalam menyuluh dan berkomunikasi sebagai seorang
fasilitator dan dinamisator serta dapat berlatih bermasyarakat dengan kondisi
sosiokultur yang berbeda.
2.
Mengenalkan
kepada dunia luar akan keberadaan dan fungsi STPP Magelang sebagai penghasil
tenaga penyuluh pertanian yang profesional dan menciptakan hubungan yang
harmonis antara pihak STPP Magelang dengan instansi mahasiswa.
3.
Diharapkan
terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang mengarah kepada perubahan perilaku
masyarakat, khususnya masyarakat tani dalam upaya memperbaiki kesejahteraan
diri, keluarga dan masyarakat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan pertanian adalah
pemberdayaan petani dan keluarga beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui
kegiatan pendidikan non formal dibidang pertanian agar mereka mampu menolong
dirinya sendiri baik dibidang ekonomi, sosial maupun politik, sehingga
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat tercapai. Tujuan
penyuluhan pertanian dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis adalah meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku
agribisnis melalui peningkatan produksi dan efisiensi usaha dengan cara
meningkatkan kemampuan dan keberdayaan mereka, ( Deptan, 2002 ).
B. Fungsi dan Tujuan Penyuluhan
Pertanian
Setiana (2005), menyatakan
bahwa fungsi penyuluhan pertanian adalah menjembatani kesenjangan antara Praktik
yang biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang
selalu berkembang. Dengan demikian, proses penyuluhan dengan para penyuluhnya
merupakan penghubung yang bersifat dua arah antara pengetahuan yang dibutuhkan
petani dengan pengalaman baru yang terjadi di pihak para ahli dan kondisi nyata
yang dialami petani.
Mardikanto dan Sutarni (2006), tujuan penyuluhan pertanian adalah merubah perilaku sasaran. Perubahan perilaku tersebut adalah
perubahan tingkat pengetahuan petani yang lebih luas dan mendalam, perubahan
kecakapan atau keterampilan tehnis dan perubahan sikap yang lebih progresif.
C.
Metode Penyuluhan Pertanian
Menurut Padmowihardjo (1998), metode penyuluhan
pertanian adalah suatu cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui
media komunikasi oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota
keluarganya agar bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru.
Metode yang
dikenal dalam penyuluhan pertanian antara lain: a)
Demontrasi farm merupakan
suatu peragaan penerapan teknologi oleh kelompok tani dalam hamparan usahatani
anggotanya, b) demontrasi area merupakan suatu peragaan penerapan teknologi secara bersama oleh
gabungan kelompok tani dalam hamparan usahatani anggotanya, c) Temu lapang adalah
pertemuan antara petani dengan peneliti untuk saling tukar menukar
informasi tetang teknologi yang
dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani, d) Kursus tani Kursus tani adalah kegiatan belajar-mengajar yang diperuntukkan bagi para pelaku utama beserta keluarganya
yang diselenggarakan secara sistematis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu, e) Forum Penyuluhan Pedesaan Merupakan suatu proses pertemuan antara penyuluh dengan masyarakat desa,
dalam rangka melakukan kegiatan penyuluhan guna meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan mereka tentang suatu penerapan.
D.
Media Penyuluhan
Menurut Mardikanto (1993), menyatakan bahwa media
penyuluhan atau alat pembantu penyuluhan adalah alat-alat atau perlengkapan
yang diperlukan didalam kegiatan penyuluhan dengan maksud agar lebih dapat
memudahkan penyuluhan di dalam pelaksanaan penyuluhannya antara lain:
Berikut ini adalah media penyuluhan yang digunakan dalam pelaksanaan
PKL II: a) Seri Foto; Seri Photo adalah materi
penyuluhan pertanian berupa rangkaian photo-photo yang disusun secara berurutan
sehingga menjadi suatu cerita/proses kegiatan di bidang pertanian (Permentan
2009), b) Poster; Poster merupakan barang cetakan yang berisikan gambar dengan ukuran yang
relative besar untuk ditempel ditembok, dipohon atau direntangkan
dipinggir jalan. Poster lebih banyak berisikan gambar yang dimaksudkan untuk
mempengaruhi perasaan atau sikap sasaran (Mardikanto 2009).
E.
Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Suryadi (1978),
Evaluasi merupakan suatu proses untuk melakukan pengamatan atau pengumpulan
fakta dan menggunakan beberapa standar atau kriteria pengamatan tertentu.
Margono Slamet (1973), mengemukakan bahwa kegiatan evaluasi penyuluhan
pertanian adalah suatu kegiatan yang banyak memerlukan waktu, tenaga dan biaya
dan sering terasa sagat sulit dan melelahkan. Kegiatan evaluasi penyuluhan
pertanian sangat diperlukan karena adanya evaluasi yang baik akan sangat
bermanfaat, tidak saja bagi kegiatannya sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi
pelaksana kegiatan penyuluhan atau penyuluhannya dan bagi aparat atau petugas
pelaksana evaluasi penyuluhan pertanian.
F. Kelompok Tani
Kelompok tani adalah kumpulan orang-orang tani atau petani yang
terdiri atas petani dewasa (pria/wanita) maupun petani-taruna (pemuda/i), yang
terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan
kebutuhan bersama serta berada dilingkungan pengaruh dan pimpinan merupakan suatu unsur yang didalamnya terdapat
beberapa individu petani yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dalam
kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan profesi (Mardikanto, 1993).
Pupuk Organik (Kompos)
Kompos merupakan pupuk organik yang berasal
dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi
atau pelapukan. Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum
sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Manfaat kompos organik diantaranya adalah a) memperbaiki
struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan, b) memperbesar daya ikat
tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai, c) menambah daya ikat tanah
terhadap air dan unsur-unsur hara tanah, d) memperbaiki drainase dan tata udara dalam
tanah (Yovita, 2001).
Cara Pembuatan diawali
dengan mengumpulkan kotoran sapi dengan
cara pemanenan dari kandang, dilanjutkan dengan proses pengolahan menjadi
kompos. Kotoran yang dipanen dari
kandang diangin-anginkan di tempat teduh selama kurang lebih 2 bulan di musim
hujan atau 1 bulan dimusim kemarau, kotoran dihancurkan dan diayak dengan
ukuran lubang 0,5 x 0,5 cm, kemudian dikemas dalam karung (Prihandini, 2007).
III. RENCANA KEGIATAN
A.
Waktu dan Tempat
Praktik Kerja Lapang (PKL) II dimulai pada tanggal 1 Juni sampai dengan 31 Agustus 2012
dengan lokasi kegiatan
di Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak
Provinsi Kalimantan Barat. Waktu dan tempat sangat berpotensial untuk
pengembangan komoditas pertanian yang berbasis Agribisnis.
B.
Materi Kegiatan
Materi yang akan dilaksanakan pada Praktik Kerja Lapang II ini terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu:,
melaksanakan tugas rutin penyuluhan pertanian tingkat pelaksana, seminar laporan hasil PKL dan evaluasi pelaksanaan penyuluhan
pertanian. Dari
3 aspek kegiatan tersebut
meliputi; perencanaan, pelaksanaan
dan pengembangan
yaitu sebagai berikut :
1.
Perencanaan
a.
Merencanakan
Demonstrasi Usaha Tani melalui Demonstrasi Farm.
Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu: 1)
Melakukan koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan tentang
pelaksanaan demonstrasi farm, 2) Melakukan
koordinasi dengan petani peserta demonstrasi farm, 3) Bersama Penyuluh Pertanian Lapangan dan petani peserta demonstrasi
farm membuat rencana demonstrasi farm.
b.
Merencanakan
Forum Penyuluhan Pedesaan/magang/widyawisata/
karyawisata/widyakarya.
Kegiatan yang akan dilakukan adalah merencanakan forum penyuluhan pedesaan, yang akan termuat dalam perencanaan tersebut meliputi; 1) pihak yang dilibatkan sebagai pelaksana dan penanggung jawab adalah kepala desa beserta perangkatnya dan penyuluh pertanian yang bertugas diwilayah setempat, 2) materi yang akan disampaikan adalah tentang pengembangan pola pertanian organik, 3) lokasi pelaksanaan di kantor desa, 4) waktu pelaksanaan pada bulan Juli 2012, 5) tujuan pelaksanaan adalah anjuran pengembangan pola pertanian organik, dan 6) sumber biaya yang digunakan berasal dari Badan Penyuluhan Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pontianak.
2. Pelaksanaan
a. Menyusun instrumen identifikasi potensi wilayah
tingkat kecamatan.
Instrument yang akan digunakan dalam menyusun
identifikasi potensi wilayah tingkat kecamatan adalah berupa format isian yang
meliputi; data monografi kecamatan, potensi agroekosistem dan identifikasi
masalah, dengan upaya pemecahannya. Instrumen
yang tersedia tersebut telah digunakan pada pelaksanaan praktik kerja
lapang sebelumnya, namun belum lengkap, sehingga akan saya lengkapi dengan
instrument tambahan yaitu data tentang harga komoditas.
b.
Menyusun
materi penyuluhan dalam bentuk seri foto.
Materi yang akan dibuat dalam bentuk seri foto yaitu
tentang pembuatan Kompos. Bahan yang akan digunakan yaitu; kertas koran, kertas HVS,
kertas foto sedangkan alat yang digunakan yaitu kemera dan komputer. Tahap kegiatan
yang akan dilaksanakan yaitu: 1) Melakukan pengambilan gambar berdasarkan urutan kegiatan pembuatan
Kompos, 2) Mencetak gambar, 3) Menempelkan gambar yang sudah dicetak pada
kertas lain yang sudah disiapkan sesuai dengan urutan masing-masing.
c.
Menyusun
materi penyuluhan dalam bentuk poster.
Materi
penyuluhan yang akan disusun dalam bentuk Poster adalah tentang Penggunaan Pupuk Kimia Berlebihan Akan Merusak
Tanah. Bahan yang akan digunakan yaitu kertas manila dan kertas HVS,
sedangkan alat yang akan digunakan yaitu spidol, alat untuk menggambar dan
komputer. Tahap kegiatan yang akan dilaksanakan: 1)
Menetapkan judul poster, 2) Membuat konsep poster
pada kertas HVS, 3) Membuat rancangan
konsep pada komputer, 4) Menggambar poster yang
sesungguhnya.
d.
Melaksanakan
ujicoba/pengkajian/pengujian paket
teknologi/metode penyuluhan pertanian.
Pada materi tersebut, kegiatan yang akan dilakukan adalah
Uji coba tentang aplikasi pupuk kompos pada tanaman tomat, dalam uji coba tersebut
dilakukan dengan 4 jenis perlakuan dengan 3 kali ulangan. Pengamatan yang akan dilakukan terhadap pertumbuhan
tanaman tomat yang meliputi; tinggi
tanaman, diameter batang dan jumlah daun,
komponen hasil meliputi bobot buah rata-rata dan jumlah buah serta berat
buah per plot.
e.
Memandu pelaksanaan demonstrasi
usahatani melalui demonstrasi area.
Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu : 1)
Melakukan koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan, 2) Mencari informasi
pelaksanaan kegiatan demonstrasi usahatani melalui demonstrasi area yang sedang
berjalan, 3) Ikut memandu
pelaksanaan kegiatan tersebut.
f.
Melaksanakan temu lapang/temu
tugas/temu teknis/temu karya
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada materi praktik
Kerja lapang ini yaitu melakukan temu lapang, dalam pelaksanaan ini yang akan
dilakukan yaitu; 1) Berkoordinasi dengan pihak peneliti untuk membahas mengenai
teknologi baru apa yang akan ditawarkan pada sasaran, 2) Menentukan lokasi, 3) Menyiapkan undangan,
dan 4)
Menetapkan moderator, pembicara atau narasumber.
g.
Melaksanakan
Forum Penyuluhan Pedesaan/magang/widyawisata/ karyawisata /widyakarya.
Sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan dalam
materi yang bersifat perencanaan, maka kegiatan yang akan dilakukan pada materi
tersebut adalah melaksanakan Forum Penyuluhan Pedesaan, materi yang akan
disampaikan sesuai dengan yang telah direncanakan.
h.
Evaluasi pelaksanaan
penyuluhan pertanian tingkat kecamatan.
Kegiatan yang akan dilakukan meminjam Programa Penyuluhan Pertanian tingkat
kecamatan tahun sebelumnya untuk dianalisa apakah
programa tersebut sudah di evaluasi atau belum , jika belum di evaluasi salah satu kegiatan
didalam programa tersebut diambil untuk
dievaluasi dan jika sudah dievaluasi cukup dengan mengambil hasil evaluasinya. Evaluasi hasil juga dilakukan guna mengukur sampai
sejauh mana tujuan yang direncanakan telah dapat dicapai
3.
Pengembangan:
a.
Menumbuhkan
gabungan kelompok tani.
Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
melalui metode pendekatan kelompok. Dalam
pelaksanaan kegiatan ini langkah-langkah yang akan
dilaksanakan yaitu; 1) Identifikasi kelompok-kelompok yang sesuai dengan wilayah kerja
pembinaan dan bekerjasama dengan balai penyuluhan pertanian setempat, 2) Konsultasi dengan kepala
desa/lurah, tokoh masyarakat dan petugas dari berbagai instansi terkait dalam
rangka menyusun rencana pertemuan dalam rangka penumbuhan gabungan kelompoktani, 3) Identifikasi dan Inventarisasi calon peserta
anggota gabungan kelompoktani dilakukan bersama-sama dengan tokoh masyarakat,
aparat desa dan petugas penyuluh pertanian lapangan, melalui wawancara dengan
calon anggota gabungan kelompoktani khususnya dalam rangka inventarisasi
pemilikan lahan usahatani yang dapat dikembangkan dalam kelompoktani, 4) Pembentukan gabungan kelompoktani sebagai wadah atau tempat petani
untuk menyampaikan aspirasi yang seluas-luasnya mengenai usaha tani..
b.
Mengembangkan
kelompok lanjut ke madya.
Kegiatan yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi kelas kemampuan
kelompok tani baik yang sudah dinilai maupun yang belum dinilai, jika belum ada
penilaian maka pedoman penilaian
mengacu pada format yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang dan apabila disetujui oleh instansi mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Depertemen
Pertanian, 2002. Penyuluhan Pertanian,
Jakarta.
Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian,
Universitas Sebelas Maret Press. Surakarta.
Mardikanto, T. dan S. Sutarni, 2006. Pengantar Penyuluhan Pertanian.
Universitas Sebelas Maret Press, Surakarta.
Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Universitas
Sebelas Maret Press, Surakarta
Padmowiharjo, S. 1998. Metode Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka, Jakarta.
Prihandini , W.P. dan P. Teguh. 2007. Petunjuk
Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Peternakan. http://lolitsapi.
litbang. deptan.go.id/ ind/images/ stories/juknis /kompos.pdf.
Diakses 27 Maret 2012
Setiana, U. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan
Masyarakat. Ghalia Indonesia, Bogor.
Suryadi. 1978. Alat dan Metoda Penilaian Penyuluhan. IPLPP, Ciawi.
Slamet, M. 1973. Kumpulan Bacaan Penyuluhan Pertanian.
IPB, Bogor.
Yovita.
2001. Membuat Kompos Secara Kilat.
Penebar Swadaya.
Jakarta.
Mantap mbak...!? Boleh gak klo aq copy, coz aq juga lgi buat proposal neh....:-)
BalasHapussilahkan mas,,,blog's ini bebas koq buat siapa aj,,,kebetulan hari ini proposal qu udach dinyatakan siap untuk ditindaklanjuti dilapangan,,,semoga sukses yach seminar Mas Rozhan Gembel besok,,,,,,,
BalasHapusHahay..... krenlah..
BalasHapusttp smngt ya ngentrynya....
hehehe siiP"
BalasHapus