Sabtu, 19 Mei 2012

makalah praktik kerja lapang II penyuluhan pelaksana


Makalah Seminar Proposal Pkl II

DI KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN PONTIANAK
  PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Oleh
Rusyanti
NIRM : 06.24.10.386

Pembimbing Utama                                                                Pembimbing  Pendamping
Ir. Sri Rahayu, MM                                                                 Dr. Joko Daryatmo, S.Pt, MP
                                               

I.  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Praktik Kerja Lapang II untuk jenjang penyuluh pertanian pelaksana  ini, mahasiswa diarahkan untuk melaksanakan penyuluhan tingkat kecamatan dan Monitoring Evaluasi Penyuluhan Pertanian (MEPP), melaksanakan tugas rutin penyuluh pertanian tingkat pelaksana dan melaksanakan seminar laporan hasil PKL sebagai penyuluh pertanian tingkat pelaksana.
Kecamatan  Siantan  Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat  merupakan wilayah terpilih untuk pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapang II, karena wilayah ini dianggap cukup potensial untuk pengembangan Pertanian dan Peternakan yang berbasis agribisnis. Pada wilayah Pelaksanaan  PKL II ini terdapat permasalahan yang ada dalam masyarakat tani, diantaranya yaitu pemanfaatan limbah ternak yang dirasa masih perlu ditingkatkan agar dapat dimanfaatkan secara optimal, untuk menambah pendapatan peternak dan mengatasi pencemaran lingkungan, Selain itu pengembangan pola pertanian organik khususnya tanaman hortikultura juga mulai dikembangkan oleh petani melalui bimbingan instansi terkait. Hal ini pula yang melatar belakangi mahasiswa untuk menindak lanjutinya melalui Praktik Kerja Lapang II Penyuluh Pertanian Pelaksana.


 
Disampaikan dalam rangka seminar Proposal PKL I pada tanggal   Mei 2012 di STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Peternakan




B. Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Lapang adalah:
1.    Untuk melaksanakan tugas rutin Penyuluh Pertanian tingkat pelaksana dalam penyebaran ilmu pengetahuan, teknologi (Iptek) dan pemberdayaan kelompok tani.
2.    Untuk bisa melaksanakan apa yang akan dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas dan materi yang diembannya dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan nyata dilapangan.
3.    Monitoring Evaluasi Penyuluhan Pertanian (MEPP).
C.  Manfaat
Manfaat Praktik adalah:
1.        Dapat menyelenggarakan penyuluhan pertanian di kecamatan (lokasi) Praktik sampai pelaksanaan penyuluhan dan melaksanakan tugas-tugas rutin sebagai penyuluh pertanian pelaksana, dapat menguji dan meningkatkan kemampuannya dalam menyuluh dan berkomunikasi sebagai seorang fasilitator dan dinamisator serta dapat berlatih bermasyarakat dengan kondisi sosiokultur yang berbeda.
2.        Mengenalkan kepada dunia luar akan keberadaan dan fungsi STPP Magelang sebagai penghasil tenaga penyuluh pertanian yang profesional dan menciptakan hubungan yang harmonis antara pihak STPP Magelang dengan instansi mahasiswa.
3.        Diharapkan terjadinya perubahan  pengetahuan, sikap dan keterampilan  yang mengarah kepada perubahan perilaku masyarakat, khususnya masyarakat tani dalam upaya memperbaiki kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakat.

II.  TINJAUAN PUSTAKA
A.       Pengertian Penyuluhan
Penyuluhan pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarga beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal dibidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik dibidang ekonomi, sosial maupun politik, sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat tercapai. Tujuan penyuluhan pertanian dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui peningkatan produksi dan efisiensi usaha dengan cara meningkatkan kemampuan dan keberdayaan mereka, ( Deptan, 2002 ).


B.     Fungsi dan Tujuan Penyuluhan Pertanian
Setiana (2005), menyatakan bahwa fungsi penyuluhan pertanian adalah menjembatani kesenjangan antara Praktik yang biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang. Dengan demikian, proses penyuluhan dengan para penyuluhnya merupakan penghubung yang bersifat dua arah antara pengetahuan yang dibutuhkan petani dengan pengalaman baru yang terjadi di pihak para ahli dan kondisi nyata yang dialami petani.
Mardikanto dan Sutarni (2006), tujuan penyuluhan pertanian adalah merubah perilaku sasaran. Perubahan perilaku tersebut adalah perubahan tingkat pengetahuan petani yang lebih luas dan mendalam, perubahan kecakapan atau keterampilan tehnis dan perubahan sikap yang lebih progresif.
C.       Metode  Penyuluhan Pertanian
Menurut Padmowihardjo (1998), metode penyuluhan pertanian adalah suatu cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota keluarganya agar bisa dan membiasakan diri menggunakan teknologi baru. 
Metode yang dikenal dalam penyuluhan pertanian antara lain:  a) Demontrasi farm merupakan suatu peragaan penerapan teknologi oleh kelompok tani dalam hamparan usahatani anggotanya, b) demontrasi area merupakan suatu peragaan penerapan teknologi secara bersama oleh gabungan kelompok tani dalam hamparan usahatani anggotanya, c) Temu lapang adalah pertemuan antara petani dengan peneliti untuk saling tukar menukar informasi  tetang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani, d) Kursus tani Kursus tani adalah kegiatan belajar-mengajar yang diperuntukkan  bagi para pelaku utama beserta keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis, teratur dan  dalam jangka waktu tertentu,  e) Forum Penyuluhan Pedesaan Merupakan suatu proses pertemuan antara penyuluh dengan masyarakat desa, dalam rangka melakukan kegiatan penyuluhan guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang suatu penerapan.
D.    Media Penyuluhan
Menurut Mardikanto (1993), menyatakan bahwa media penyuluhan atau alat pembantu penyuluhan adalah alat-alat atau perlengkapan yang diperlukan didalam kegiatan penyuluhan dengan maksud agar lebih dapat memudahkan penyuluhan di dalam pelaksanaan penyuluhannya antara lain:
Berikut ini adalah media penyuluhan yang digunakan dalam pelaksanaan PKL II: a) Seri Foto; Seri Photo adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian photo-photo yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu cerita/proses kegiatan di bidang pertanian (Permentan 2009), b) Poster; Poster merupakan barang cetakan yang berisikan gambar dengan ukuran yang relative besar untuk ditempel ditembok, dipohon atau direntangkan dipinggir jalan. Poster lebih banyak berisikan gambar yang dimaksudkan untuk mempengaruhi perasaan atau sikap sasaran (Mardikanto 2009).
E.     Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Suryadi (1978), Evaluasi merupakan suatu proses untuk melakukan pengamatan atau pengumpulan fakta dan menggunakan beberapa standar atau kriteria pengamatan tertentu.
Margono Slamet (1973), mengemukakan bahwa kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian adalah suatu kegiatan yang banyak memerlukan waktu, tenaga dan biaya dan sering terasa sagat sulit dan melelahkan. Kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian sangat diperlukan karena adanya evaluasi yang baik akan sangat bermanfaat, tidak saja bagi kegiatannya sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi pelaksana kegiatan penyuluhan atau penyuluhannya dan bagi aparat atau petugas pelaksana evaluasi penyuluhan pertanian.
F.     Kelompok Tani
Kelompok tani adalah  kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas petani dewasa (pria/wanita) maupun petani-taruna (pemuda/i), yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada dilingkungan pengaruh dan pimpinan merupakan suatu unsur yang didalamnya terdapat beberapa individu petani yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dalam kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan profesi  (Mardikanto, 1993).
Pupuk Organik (Kompos)
Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selama ini sisa tanaman dan kotoran hewan tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk buatan. Manfaat kompos organik diantaranya adalah a) memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan, b) memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai, c) menambah daya ikat tanah terhadap air dan unsur-unsur hara tanah,  d) memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah (Yovita, 2001).
Cara Pembuatan diawali dengan  mengumpulkan kotoran sapi dengan cara pemanenan dari kandang, dilanjutkan dengan proses pengolahan menjadi kompos. Kotoran yang  dipanen dari kandang diangin-anginkan di tempat teduh selama kurang lebih 2 bulan di musim hujan atau 1 bulan dimusim kemarau, kotoran dihancurkan dan diayak dengan ukuran lubang 0,5 x 0,5 cm, kemudian dikemas dalam karung (Prihandini, 2007).

III.  RENCANA KEGIATAN
A.    Waktu dan Tempat
Praktik Kerja Lapang (PKL) II dimulai pada tanggal 1 Juni  sampai dengan 31 Agustus 2012 dengan lokasi kegiatan di  Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Waktu dan tempat sangat berpotensial untuk pengembangan komoditas pertanian yang berbasis Agribisnis.
B.     Materi Kegiatan
Materi yang  akan dilaksanakan pada Praktik Kerja Lapang II ini terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu:, melaksanakan tugas rutin penyuluhan pertanian tingkat pelaksana, seminar laporan hasil PKL dan evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian. Dari  3 aspek  kegiatan tersebut meliputi; perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan yaitu sebagai berikut :
1.        Perencanaan
a.        Merencanakan Demonstrasi Usaha Tani melalui Demonstrasi Farm.
Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu:  1)  Melakukan koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan tentang pelaksanaan demonstrasi farm, 2) Melakukan koordinasi dengan petani peserta demonstrasi farm, 3) Bersama Penyuluh Pertanian Lapangan dan petani peserta demonstrasi farm membuat rencana demonstrasi farm.
b.        Merencanakan Forum Penyuluhan Pedesaan/magang/widyawisata/
 karyawisata/widyakarya.

Kegiatan yang akan dilakukan adalah merencanakan forum penyuluhan pedesaan,  yang akan termuat dalam perencanaan tersebut meliputi; 1) pihak yang dilibatkan sebagai pelaksana dan penanggung jawab adalah kepala desa  beserta perangkatnya dan penyuluh pertanian yang bertugas diwilayah setempat, 2) materi yang akan disampaikan adalah tentang pengembangan pola pertanian organik, 3) lokasi pelaksanaan di kantor desa, 4) waktu pelaksanaan pada bulan Juli  2012,  5) tujuan pelaksanaan adalah anjuran pengembangan pola pertanian organik, dan  6) sumber biaya yang digunakan berasal dari Badan Penyuluhan Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pontianak.

2.      Pelaksanaan
a.     Menyusun instrumen identifikasi potensi wilayah tingkat kecamatan.
Instrument yang akan digunakan dalam menyusun identifikasi potensi wilayah tingkat kecamatan adalah berupa format isian yang meliputi; data monografi kecamatan, potensi agroekosistem dan identifikasi masalah, dengan upaya pemecahannya. Instrumen  yang tersedia tersebut telah digunakan pada pelaksanaan praktik kerja lapang sebelumnya, namun belum lengkap, sehingga akan saya lengkapi dengan instrument tambahan yaitu data tentang harga komoditas.
b.        Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk seri foto.
Materi yang akan dibuat dalam bentuk seri foto yaitu tentang pembuatan Kompos. Bahan yang akan digunakan yaitu; kertas koran, kertas HVS, kertas foto sedangkan alat yang digunakan yaitu kemera dan komputer. Tahap kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu: 1)  Melakukan pengambilan gambar berdasarkan urutan kegiatan pembuatan Kompos, 2)  Mencetak gambar, 3) Menempelkan gambar yang sudah dicetak pada kertas lain yang sudah disiapkan sesuai dengan urutan masing-masing.
c.         Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk poster.
Materi penyuluhan yang akan disusun dalam bentuk Poster adalah tentang  Penggunaan Pupuk Kimia Berlebihan Akan Merusak Tanah. Bahan yang akan digunakan yaitu kertas manila dan kertas HVS, sedangkan alat yang akan digunakan yaitu spidol, alat untuk menggambar dan komputer. Tahap kegiatan yang akan dilaksanakan: 1)  Menetapkan judul poster,  2)  Membuat konsep poster pada kertas HVS, 3) Membuat rancangan konsep pada komputer, 4) Menggambar poster yang sesungguhnya.
d.        Melaksanakan ujicoba/pengkajian/pengujian paket teknologi/metode penyuluhan pertanian.
Pada materi tersebut, kegiatan yang akan dilakukan adalah Uji coba tentang aplikasi pupuk kompos  pada tanaman tomat, dalam uji coba tersebut dilakukan dengan 4 jenis perlakuan dengan 3 kali ulangan. Pengamatan yang akan dilakukan terhadap pertumbuhan tanaman tomat  yang meliputi; tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun,  komponen hasil meliputi bobot buah rata-rata dan jumlah buah serta berat buah per plot.
e.         Memandu pelaksanaan demonstrasi usahatani melalui demonstrasi area.
Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu :  1)  Melakukan koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan, 2) Mencari informasi pelaksanaan kegiatan demonstrasi usahatani melalui demonstrasi area yang sedang berjalan, 3) Ikut memandu pelaksanaan kegiatan tersebut.
f.         Melaksanakan temu lapang/temu tugas/temu teknis/temu karya
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada materi praktik Kerja lapang ini yaitu melakukan temu lapang, dalam pelaksanaan ini yang akan dilakukan yaitu; 1) Berkoordinasi dengan pihak peneliti untuk membahas mengenai teknologi baru apa yang akan ditawarkan pada sasaran, 2) Menentukan lokasi, 3) Menyiapkan undangan, dan 4) Menetapkan moderator, pembicara atau narasumber.
g.        Melaksanakan Forum Penyuluhan Pedesaan/magang/widyawisata/ karyawisata /widyakarya.
Sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan dalam materi yang bersifat perencanaan, maka kegiatan yang akan dilakukan pada materi tersebut adalah melaksanakan Forum Penyuluhan Pedesaan, materi yang akan disampaikan sesuai dengan yang telah direncanakan.
h.         Evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian tingkat kecamatan.
Kegiatan yang akan dilakukan meminjam  Programa Penyuluhan Pertanian tingkat kecamatan tahun sebelumnya untuk dianalisa apakah programa tersebut sudah di evaluasi atau belum , jika belum di evaluasi salah satu kegiatan didalam programa tersebut  diambil untuk dievaluasi dan jika sudah dievaluasi cukup dengan mengambil hasil evaluasinya. Evaluasi hasil juga dilakukan guna mengukur sampai sejauh mana tujuan yang direncanakan telah dapat dicapai
3.        Pengembangan:
a.        Menumbuhkan gabungan kelompok tani.
Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu melalui metode pendekatan kelompok. Dalam pelaksanaan kegiatan ini  langkah-langkah yang akan dilaksanakan yaitu; 1) Identifikasi kelompok-kelompok yang sesuai dengan wilayah kerja pembinaan dan bekerjasama dengan balai penyuluhan pertanian setempat,  2) Konsultasi  dengan  kepala desa/lurah, tokoh masyarakat dan petugas dari berbagai instansi terkait dalam rangka menyusun rencana pertemuan dalam rangka penumbuhan gabungan kelompoktani, 3) Identifikasi dan Inventarisasi calon peserta anggota gabungan kelompoktani dilakukan bersama-sama dengan tokoh masyarakat, aparat desa dan petugas penyuluh pertanian lapangan, melalui wawancara dengan calon anggota gabungan kelompoktani khususnya dalam rangka inventarisasi pemilikan lahan usahatani yang dapat dikembangkan dalam kelompoktani, 4)  Pembentukan gabungan kelompoktani sebagai wadah atau tempat petani untuk menyampaikan aspirasi yang seluas-luasnya mengenai usaha tani..
b.        Mengembangkan kelompok lanjut ke madya.
Kegiatan yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi kelas kemampuan kelompok tani baik yang sudah dinilai maupun yang belum dinilai, jika belum ada penilaian maka  pedoman penilaian  mengacu pada format yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang  dan apabila disetujui oleh instansi mahasiswa.



DAFTAR PUSTAKA
Depertemen Pertanian, 2002. Penyuluhan Pertanian, Jakarta.
Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian, Universitas Sebelas Maret Press. Surakarta.
Mardikanto, T. dan S. Sutarni, 2006. Pengantar Penyuluhan Pertanian. Universitas Sebelas Maret Press, Surakarta.
Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Universitas Sebelas Maret Press, Surakarta
Padmowiharjo, S. 1998. Metode Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka, Jakarta.
Prihandini , W.P. dan P. Teguh. 2007.  Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. http://lolitsapi. litbang. deptan.go.id/ ind/images/ stories/juknis /kompos.pdf.
Diakses 27 Maret 2012
Setiana, U. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Ghalia Indonesia, Bogor.
Suryadi. 1978. Alat dan Metoda Penilaian Penyuluhan. IPLPP, Ciawi.
Slamet, M. 1973. Kumpulan Bacaan Penyuluhan Pertanian. IPB, Bogor.
Yovita. 2001. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya.
Jakarta.

4 komentar:

  1. Mantap mbak...!? Boleh gak klo aq copy, coz aq juga lgi buat proposal neh....:-)

    BalasHapus
  2. silahkan mas,,,blog's ini bebas koq buat siapa aj,,,kebetulan hari ini proposal qu udach dinyatakan siap untuk ditindaklanjuti dilapangan,,,semoga sukses yach seminar Mas Rozhan Gembel besok,,,,,,,

    BalasHapus
  3. Hahay..... krenlah..

    ttp smngt ya ngentrynya....

    BalasHapus